FARMAKOTERAPI OBESITAS

21:58
Kelebihan berat badan (over weight) didefinisikan sebagai kelebihan berat badan relatif terhadap tinggi. Sebaliknya, obesitas berhubungandengan kondisi tubuh dengan lemak berlebih yang dinilai oleh berbagai modalitas. Modalitas utama dalam mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas adalah indeks massa tubuh (BMI), yaitu suatu ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat yang berlaku untuk laki-laki dewasa dan perempuan.
BMI secara akurat mengukur lemak tubuh bila dibandingkan dengan berat badan saja. BMI tidak mencerminkan distribusi lemak tubuh, sehingga pengukuran lingkar pinggang merupakan metode yang lebih praktis untuk mengevaluasi lemak perut sebelum dan penurunan berat badan selama pengobatan (Dipiro et al., 2008).
Obesitas merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara asupan energi (dalam bentuk makanan) dan keluaran energi oleh seseorang, sehingga kelebihan asupan energi akan disimpan dalam tubuh berbentuk jaringan lemak (jaringan adiposa) (Kumar, 2010). Tingkat obesitas ditentukan oleh lamanya waktu ketidakseimbangan ini terjadi. Asupan energi dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, termasuk faktor sosial, perilaku, dan budaya sedangkan pengeluaran energi dipengaruhi oleh komposisi genetik dan metabolisme (Dipiro et al., 2008).

Klasifikasi berat badan untuk orang Asia (WHO,2000)
Klasifikasi
IMT (kg/m2)
Resiko Morbiditas
Kurus
< 18,5
Rendah
Normal
18,5 – 22,9
Sedang
Kegemukan
≥ 23

    Pra-obes
23 – 24,9
Meningkat
    Obes I
25 – 29,9
Sedang
    Obes II
≥ 30
Berat
The Asia-Pacific perspective: Redefining obesity and its treatment. World Health Organization Collaborating Centre for the Epidemiology of Diabetes Mellitus and Health Promotion for Noncommunicable Disease. Melbourne 2000.

Lingkar pinggang dan resiko komplikasi metabolik obesitas pada orang Asia
Resiko komplikasi metabolik
Lingkar pinggang (cm)
Pria
Wanita
Rendah
< 90
< 80
Meningkat
≥ 90
≥ 80






The Asia-Pacific perspective: Redefining obesity and its treatment. World Health Organization Collaborating Centre for the Epidemiology of Diabetes Mellitus and Health Promotion for Noncommunicable Disease. Melbourne 2000.

Evaluasi yang dilakukan terhadap pasien obesitas antara lain (Dipiro et al., 2008):
§  Mengukur tinggi, berat badan, WC dan BMI. Jika BMI >25kg/m2 dan
§  WC  >40inch pada pria dan >35inch pada wanita maka pasien dapat dikatakan berpotensi dalam menurunkan dan mempertahankan berat badannya.
§  Kemajuan pengobatan pasien didokumentasikan dalam buku kesehatan sebanyak 1 – 2 kali sebulan selama 1 – 2 bulan.
§  Pada pengobatan obesitas yang bersifat kronis terapi pengobatan dilanjutkan setelah 3-4 bulan jika pasien tidak berhasil menurunkan atau mempertahankan berat badannya

Terapi farmakologi
o   Orlistat (GI lipase inhibitor) : long term use. Dosis sehari 360 mg. mengganggu absorbs vitamin larut lemak dan siklosporin.
o   Sibutramine : long term use. Dosis sehari 5-15 mg. tidak digunakan pada pasien arteri coronary disease, congestive heart failure, stroke, aritmia, dan monoamine oxide inhibitor use.
o   Phentermine : short term use. Dosis sehari 15-37,5 mg. Digunakan 30 mg pada pagi hari atau 8 mg sebelum makan. Efek samping : meningkatkan tekanan darah, aritmia, palpitasi, midriasis, mengubah fungsi insulin, membutuhkan hipoglikemik oral, dan dilarang pada pasien yang menggunakan monoamine oxide inhibitor.
o   Dietilpropion : short term use. Dosis sehari 75 mg. digunakan 25 mg sebelum makan atau 75 mg setiap pagi hari untuk sediaan extended release. Merupakan penurun nafsu makan noradrenergic yang paling aman dan dapat digunakan pada pasien hipertensi ringan hingga sedang. Tetapi tidak dapat digunakan pada pasien hipertensi parah dan gangguan kardiovaskuler yang signifikan.



You Might Also Like

0 komentar